
Proto, 31 Juli 2025 — Tim KKN 62 Kelompok 7 dari UIN K.H. Abdurrahman Wahid Pekalongan menggelar kegiatan sosialisasi kesehatan mental di MTs Salafiyah Syafi’iyah Proto. Kegiatan ini menyasar siswa kelas VII A dan bertujuan memberikan pemahaman dasar mengenai pentingnya menjaga kesehatan mental sejak dini.
Tiga anggota tim KKN—Syifa, Dimas, dan Adibah—bertindak sebagai fasilitator dalam kegiatan yang berlangsung hangat dan penuh makna. Sosialisasi dibuka dengan sesi perkenalan, mencairkan suasana dengan menyampaikan latar belakang dan tujuan kehadiran mereka di sekolah.
Sesi kemudian dilanjutkan dengan ice breaking yang berhasil memantik semangat dan rasa ingin tahu para siswa. Setelah itu, materi utama tentang pentingnya kesehatan mental disampaikan secara komunikatif dan ringan, menyesuaikan dengan usia peserta. Para siswa tampak antusias menyimak, beberapa di antaranya bahkan aktif bertanya dan berbagi pengalaman pribadi.
Salah satu momen paling menyentuh terjadi saat sesi refleksi diri. Tim KKN memandu latihan mindfulness sederhana, yang diiringi alunan musik tenang. Di sinilah sejumlah siswa tampak menitikkan air mata—sebuah tanda bahwa ruang aman yang diciptakan benar-benar menyentuh sisi emosional mereka.
Menjelang akhir kegiatan, setiap siswa diberi selembar kertas kosong untuk menuliskan apa yang mereka rasakan. Cara ini dimaksudkan sebagai media katarsis, agar siswa bisa meluapkan beban yang selama ini dipendam, baik itu kecemasan, kesedihan, maupun perasaan lainnya yang belum sempat tersampaikan. Sebagai penutup, para siswa diajak berfoto bersama menggunakan bingkai bertuliskan Mental Health sebagai bentuk kampanye positif dan pengingat akan pentingnya menjaga kesehatan mental.
Sebagai bentuk apresiasi dan penutup kegiatan, tim KKN 62 Kelompok 7 menyerahkan sertifikat kerja sama kepada pihak MTs Salafiyah Syafi’iyah Proto, yang secara simbolis diterima oleh Ibu Ulfa, selaku waka kesiswaan.
Kegiatan ini bukan hanya menambah wawasan siswa tentang pentingnya menjaga mental, tetapi juga memberi ruang untuk mereka merasa didengar dan dipahami. Kehadiran KKN di sekolah ini menjadi pengingat bahwa kesehatan mental adalah kebutuhan, bukan kemewahan.
Penulis: Ihsana El-Khuluqo dan Naila Adibah